Kelelahan Otot
Kelelahan Otot terjadi ketika
otot tidak dapat berespon terhadap rangsangan dengan tingkat aktifitas
kontraktil yang setara. Faktor-faktor yang terkait ;
1) penimbunan asam laktat,
2) Habisnya cadangan energi.
Waktu timbulnya kelelahan otot berbeda sesuai jenis serat
otot. Aktivitas yang berintensitas tinggi lebih cepat menimbulkan
kelelahan. Kelelahan otot membatasi kinerja otot
Kelelahan Neuromuskular
Faktor pembatas
pada aktivitas yang kuat dan cepat terletak pada taut neuromuskulus. Neuron
motorik aktif tidak mampu mensintesis asetilkolin dengan cukup cepat untuk
mempertahankan transmisi kimiawi potensial aksi dari neuron motorik ke otot.
Kelelahan Sentral / Kelelahan
Psikologis
Jika SSP tidak
adekuat mengaktifkan neuron motorik yang mempersarafi otot yang bekerja.
Individu akan memperlambat atau menghentikan aktivitasnya. Olahraga berat,
kelelahan mungkin berakar pada rasa tidak nyaman yang berkaitan dengan
aktivitas sehingga perlu motivasi. Olahraga kurang berat berkaitan dengan
kebosanan atau kurang tidur. Mekanismenya masih belum jelas.
Kelelahan otot yang bersifat
lokal/ menyeluruh
Menyertai latihan
yang berintensitas tinggi dan waktunya singkat akibat akumulasi asam laktat
dalam darah dan otot. Berhubungan dengan resistensi energi ATP selama kontraksi
atau rileksasi otot Fast Twitch.
Kelelahan Otot yang
menyertai Olahraga endurance
Kelelahan ini terjadi karena kelelahan otot
(lokal) dan di luar otot (komponen tubuh lain). Kelelahan lokal karena
terkurasnya cadangan glikogen otot baik di FT / ST.
Kelelahan otot karena
komponen lain disebabkan oleh :
1) Hipoglikemia
2) Penipisan glikogen hati
3) Dehidrasi
4) Kehilangan elektrolit
5) Hipertermia
6) Kebosanan (psikologis)
Kelelahan yang menyertai olahraga endurance
bersifat menyeluruh.
Kelelahan dan
kinerja olahraga
Menunda kelelahan akan memberi kesempatan atlit
menyelesaikan suatu perlombaan. Idealnya menunda kelelahan memungkinkan atlit
meningkatkan kinerja saat awal dan pertengahan pertandingan dan masih
menyediakan tenaga yang besar untuk meyelesaikan pertandingan. Latihan fisik
akan memberikan perubahan fisiologis tubuh untuk menunda kelelahan karena efek
glycogen sparing (menggunakan lemak > glikogen sebagai bahan bakar) sehingga
cadangan glikogen di hati dan otot dapat diirit sehingga kelelahan tertunda.
Efek latihan fisik meningkatkan aklimatisasi terhadap panas lingkungan yang
akan mengurangi hipertermia, dehidrasi dan hilangnya elektrolit selama kinerja
berlangsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar